Sabtu, 02 Mei 2009

Hari yang Dirindu

Saya merindukan suatu hari, di mana masjid dipenuhi kaum muslimin. Mereka berusaha pergi ke rumah Allah SWT dengan penuh suka cita, menunggu adzan Subuh dengan penuh kerinduan. Dari belakang muadzin, mereka menjawab lantunan adzan yang berkumandang, penuh penghayatan. Mereka itu berada dalam pertemuan dengan Allah SWT.
Saya merindukan datangnya suatu hari, saat seorang muslim begitu menyesal dan sangat merasa sedih, gara-gara tertinggal shalat Subuh, sekali saja. Itu karena ia merasa kehilangan sesuatu yang benar-benar bernilai, lebih mahal dari dunia dan seisinya.
Saya merindukan suatu hari, saat pemimpin kaum muslimin di seluruh negeri Islam, menjamin keselamatan seorang muslim yang sedang shalat di masjid. Baik shalat Subuh maupun shalat-shalat lainnya.
Saya merindukan suatu hari, saat mendapati agama Allah SWT adalah agama bagi seluruh penduduk di muka bumi. Syariat Allah SWT merupakan syariat yang menjadi landasan hukum bagi orang-orang berilmu. Kegelapan sirna, berganti semburat cahaya keadilan dan kebenaran.
Saya merindukan itu semua. Dan, saya meyakini bahwa kenyataan yang kita alami hari ini, sebelumnya adalah mimpi kemarin-kemarin. Sebagaimana saya meyakini, bahwa apa yang kita cita-citakan hari ini, akan terwujud esok hari, Insya Allah.
Saya merindukan suatu hari, saat melihat semua harapan menjadi kenyataan yang dapat saya lihat dengan mata kepala saya sendiri.
Ini bukan ramalan, bukan pula mengutak-atik masalah ghaib. Tetapi, merupakan bukti janji Alllah SWT, Dzat yang tidak pernah ingkar janji.
Dalam kitab-Nya, Allah menjanjikan :

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi. Sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka. Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (An-Nur : 55)

Kemudian di ayat selanjutnya secara langsung :

"Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat." (An-Nur :56)

Inilah jalan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Kita memohon kepada Allah SWT agar dimudahkan segala urusan umat Islam. Diberikan kemuliaann bagi orang-orang yang taat dan direndahkan orang-orang yang bermaksiat kepada Allah SWT. Disebarluaskan segala kebaikan dan dimusnahkan segala kemungkaran. Sesungguhnya Allah SWT pemilik semua itu dan mampu untuk melakukan hal itu.

"Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya." (Al-Mukmin : 44).

Semoga keselamatan selalu terlimpahkan kepada Rasulullah SAW.

1 komentar:

  1. Anda benar Mas "bahwa apa yang kita cita-citakan hari ini, akan terwujud esok hari, Insya Allah."

    BalasHapus